Samsung note 7 yang merupakan salah satu produk baru dari samsung dikabarkan akan dimatikan khususnya di singapura. Berikut korrob.com kutip dari kompas.
Sejak Oktober 2016, Samsung resmi mengumumkan menarik semua perangkat Galaxy Note 7 dari peredaran. Namun, hingga saat ini, belum semua pembeli mengembalikan atau menukar perangkat tersebut.
Raksasa elektronik asal Korea Selatan itu pun tidak kehabisan akal untuk menarik Galaxy Note 7 yang masih beredar.
Setelah Amerika Serikat, Samsung berencana untuk segera mengirimkan update software mematikan untuk "membunuh" Galaxy Note 7 yang beredar di Singapura.
"Samsung Electronics Singapura akan mengimplementasi sebuah pembaruan software pada 28 Desember 2016, yang akan membatasi baterai Galaxy Note 7 untuk diisi dayanya hingga 0 persen," tulis pernyataan resmi Samsung Singapura.
"Konsumen Galaxy Note 7 yang belum berpartisipasi dalam program pengembalian atau refund, diminta untuk secepatnya back up data di Galaxy Note 7 dan mematikan perangkat," imbuhnya, sebagaimana KompasTekno rangkum dari GSM Arena, Kamis (22/12/2016).
Di Singapura sendiri, Samsung mengklaim 95 persen Galaxy Note 7 telah dikembalikan. Artinya, masih ada sisa 5 persen perangkat yang masih digunakan oleh pemiliknya.
Strategi update software "mematikan" itu sendiri sebenarnya sudah dijalankan juga di beberapa negara lain. Beberapa di antaranya, Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan.
Ini merupakan kabar tarik paksa Galaxy Note 7 pertama di negara terdekat dengan Indonesia. Samsung Malaysia yang juga sempat menjual Galaxy Note 7 di negara tersebut, belum mengeluarkan update software serupa. Belum diketahui apakah Indonesia juga masuk ke dalam target strategi Samsung ini atau tidak.
Samsung sendiri dikatakan sudah mengetahui penyebab terbakarnya Galaxy Note 7. Akan tetapi, perusahaan masih belum mengungkapnya kepada khalayak umum.
Samsung Note 7 Dimatikan Di Singapura
4/
5
Oleh
Unknown